-
Wiper Tidak Berfungsi
-
Aki Mobil Mati
-
Kaca Berembun
-
Risiko Aquaplaning
-
Rem Kurang Pakem
-
Boros Bahan Bakar
-
Ban Mobil Kotor
Wajib Tahu! 7 Masalah Mobil yang Sering Terjadi Saat Musim Hujan
Sudah mulai masuk musim penghujan? Sebagai pemilik mobil, Anda harus mulai waspada dengan beberapa masalah mobil yang kerap muncul selama musim hujan. Pasalnya, musim hujan seringkali memberikan tantangan tersendiri bagi para pengendara.
Mulai dari kondisi jalan yang basah, genangan air, hingga hujan deras yang dapat mempengaruhi kinerja mobil. Agar siap menghadapinya, Anda perlu mengetahui solusi yang tepat dari beberapa masalah tersebut. Berikut informasinya!
7 Masalah Mobil yang Sering Terjadi saat Musim Hujan dan Solusinya
Seperti yang diketahui ada banyak masalah yang dapat terjadi pada saat musim hujan tiba. Adapun beberapa masalah tersebut di antaranya sebagai berikut:
Salah satu masalah yang sering terjadi saat musim hujan adalah wiper mobil tidak berfungsi dengan baik. Wiper yang tidak bekerja optimal dapat mengurangi visibilitas dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Penyebab umum wiper tidak berfungsi termasuk karet wiper yang sudah aus atau motor wiper yang rusak. Untuk menghindari masalah mobil ini, sebaiknya lakukan pengecekan rutin pada wiper, terutama sebelum musim hujan tiba.
Gantilah karet wiper jika sudah mulai mengeras atau retak. Pastikan juga wiper dapat berfungsi dengan baik.
Aki mobil yang mati saat hujan bisa menjadi mimpi buruk, terutama jika terjadi di tengah jalan. Kelembapan udara yang tinggi dan suhu dingin selama musim hujan dapat mempercepat penurunan daya aki.
Selain itu, penggunaan lampu, wiper, dan defogger secara bersamaan bisa memperberat beban aki. Untuk mencegah aki mati, pastikan aki dalam kondisi baik sebelum musim hujan.
Periksa komponen aki dan pastikan tidak ada yang mengalami korosi. Jika aki sudah tua atau sering bermasalah, pertimbangkan untuk menggantinya sebelum musim hujan.
Kaca mobil yang berembun saat hujan dapat mengganggu pandangan dan membahayakan keselamatan. Embun dapat muncul akibat adanya perbedaan suhu antara bagian dalam dan luar mobil.
Cara termudah untuk mengatasi kaca berembun adalah dengan menyalakan defogger atau AC pada suhu yang sesuai. Beberapa mobil juga dilengkapi dengan fitur pemanas kaca yang dapat membantu menghilangkan embun dengan cepat.
Aquaplaning adalah kondisi ketika ban mobil kehilangan traksi karena lapisan air yang terbentuk antara ban dan permukaan jalan. Hal ini bisa sangat berbahaya karena membuat mobil sulit dikendalikan.
Risiko aquaplaning juga akan meningkat pada kecepatan tinggi atau ketika ban mobil dalam kondisi yang tidak baik. Untuk mengurangi risiko aquaplaning, pastikan ban dalam kondisi prima dan usahakan berkendara dengan kecepatan yang lebih rendah.
Rem yang kurang pakem saat hujan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk jalanan yang basah, keausan pada bantalan rem, atau masalah pada sistem hidrolik.
Kondisi jalan yang licin dapat membuat pengereman menjadi kurang efektif. Untuk mengatasinya, pastikan sistem rem dalam kondisi baik dengan melakukan pengecekan rutin.
Banyak pengendara yang mengatakan jika konsumsi bahan bakar meningkat pada saat musim hujan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari penggunaan AC yang lebih intensif, penggunaan wiper terus-menerus, hingga kondisi jalan yang basah.
Untuk mengurangi konsumsi bahan bakar, berkendaralah dengan kecepatan yang stabil dan hindari akselerasi atau pengereman mendadak. Pastikan juga tekanan ban dalam kondisi optimal untuk mengurangi hambatan gulir.
Meskipun terdengar sepele, ban mobil yang kotor bisa berdampak pada performa berkendara. Lumpur dan kotoran yang menempel pada ban dapat mengurangi traksi dan membuat ban menjadi lebih licin.
Selain itu, kotoran yang menumpuk pada velg dan sistem rem dapat menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk rutin membersihkan ban dan velg setelah berkendara di jalan yang berlumpur atau genangan air.