Simak Fungsi Zebra Cross & Aturan Pemasangannya

icon 2 August 2022
icon Admin

Zebra cross merupakan salah satu tanda yang digunakan untuk memberikan isyarat pada pengemudi agar memperlambat lajunya pada saat pejalan kaki sedang menyeberang. Umumnya, rambu satu ini seringkali dibuat di area sekolah atau gedung perkantoran. 

Sayangnya, di Indonesia penggunaan jalur penyeberangan masih kurang dimaksimalkan. Padahal, kita sering menemukannya di berbagai sudut jalan. Lalu, apa sebenarnya fungsi dari rambu yang satu ini dan bagaimana aturan pemasangannya?

Fungsi Zebra Cross

Tujuan utama diciptakannya jalur penyebrangan jalan ini ialah untuk membantu menertibkan para pengguna jalan. Marka jalan ini dibuat melintang ke tengah jalan, baik itu di lampu merah atau di area gedung yang memiliki intensitas pejalan kaki tinggi. Apa saja fungsinya?

        1. Mempermudah Pejalan Kaki

Seperti yang kita ketahui fungsi utama dari jalur penyeberangan ini tentunya adalah untuk mempermudah para pejalan kaki untuk menyeberang jalan. Jadi, setiap pejalan kaki wajib melewati marka ini agar bisa selamat saat menyebrang. 

Meskipun demikian, pejalan kaki harus tetap memperhatikan situasi di kiri dan kanannya sebelum mulai menginjakan kaki di marka tersebut. 

Jika marka ini berada di area lampu lalu lintas, maka tunggu dulu sampai lampu tersebut berwarna merah sebelum melintas dan menyeberang di jalan tersebut.

        2. Himbauan Bagi Pengemudi

Tidak hanya bagi pejalan kaki, fungsi zebra cross juga sangat bermanfaat bagi para pengemudi. Dengan adanya marka ini, pengemudi akan secara otomatis memperlambat laju kendaraan saat mendekatinya.

Tidak hanya saat di lampu merah saja, dimana pun melihat marka penyeberangan ini pengendara wajib menurunkan kecepatannya. Jika ada pejalan kaki yang menyebrang, maka dahulukan mereka untuk menyebrang.

Jangan bunyikan klakson dan membuat penyebrang terburu-buru. Pasalnya, hal ini bisa membahayakan mereka. Selain itu, pengendara tersebut juga berisiko akan terkena denda rambu lalu lintas. 

Fungsi marka jalan ini cukup ketat di beberapa negara luar, seperti Amerika, Inggris, Jepang, dan negara lainnya. Mereka bahkan telah menambahkan rambu lalu lintas khusus bagi para pejalan kaki saat di lampu merah.

Umumnya, rambu-rambu yang memiliki ikon pejalan kaki berwarna hijau merupakan tanda jika di tempat tersebut pejalan kaki bisa menyebrang. 

Ada juga rambu lainnya yang berupa lampu dengan ikon orang yang sedang berdiri tegak. Cara kerjanya mirip dengan lampu lalu lintas. Saat lampunya berwarna merah, pejalan kaki dilarang menyeberang, dan saat lampu hijau kita baru boleh menyebrang.

Aturan Pemasangan Zebra Cross

Umumnya, jalur penyebrangan ini akan dibuat dengan ketebalan 300 mm dengan celah yang sama. Untuk panjangnya, jalur ini biasanya dibuat dengan ukuran 2500 cm. Pemasangannya tentu tidak boleh dilakukan sembarangan, Anda harus mengikuti aturan berikut.

        1. Pembuatan di Arus Lalu Lintas Rendah

Yang dimaksud arus lalu lintas rendah di sini jalanan yang arus lalu lintas pengendara memiliki kecepatan yang rendah. Misalnya, jalanan di dalam kota yang cukup padat. Begitupun dengan arus pejalan kaki yang hanya ramai di jam-jam tertentu.

Melihat hal ini, artinya jalur penyebrangan bisa dipasang di area perkotaan atau pedesaan. Namun, tidak boleh dibuat di jalan antara kota, terutama jalan tol.

        2. Memiliki Jarak Pandang yang Cukup

Lokasi pembuatan jalur penyebrangan ini harus memiliki jarak pandang yang cukup. Usahakan jalanan tersebut lurus dan datar. Pasalnya, membuat jalur penyebrangan di tikungan akan sangat berbahaya. 

Ternyata peran zebra cross ini cukup penting bukan? Karena itu, mari kita manfaatkan jalur penyebrangan ini dengan baik agar tercipta lalu lintas yang lebih tertib. Pastikan Anda selalu mematuhi peraturan berkendara yang berlaku ya! Kunjungi https://suzukijagorawi.co.id/ untuk dapatkan tips/informasi otomotif lainnya.